Jumat, 21 September 2012

Proses Perangkat Lunak Model RAD (Rapid Application Development)


Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yg menekankan siklus perkembangan yg sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi ” kecepatan tinggi ” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan ” sistem fungsional yg utuh ” dalam periode waktu yg sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).
Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut:
Bussines Modelling. Aliran informasi diantara funsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Informasi apa yg mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yg dimunculkan? Siapa yg memunculkan? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yg memprosesnya?
Data Modelling. Aliran informasi yg di definisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling di saring ke dalam serangkaian objek data yg dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.
Prosess Modeling. Aliran informasi yg didefinisikan di dalam fase data modelling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yg perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan digunakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
Aplication generation. RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke-empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-tiga yg konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yg ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yg bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat-alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
Testing and turnover. Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
Seperti semua proses model yg lain, pendekatan RAD emiliki kekurangan :

  1. Bagi proyek yg besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yg memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yg baik.
  1. RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di dalamaktifitas rafid-fire yg diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yg sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap konstitueb, proyek RAD akan gagal.

Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat problematis. RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tinggi. Hal ini terjadi bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru atau bila perangkat lunak baru membutuhkan tingkat interoperabilitas yg tinggi dengan program komputer yg ada.
RAD menekankan perkembangan komponen program yg bisa dipakai kembali (Reusabilitas).
 
Referensi:
Pressman R.S.1997.Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi ke-satu.LN Harnaningrum, penerjemah: Yogyakarta: Andi.
Terjemahan dari: Software Engineering, a Practitioner’s Approach, Edisi ke-4. McGraw-Hill Companies, Inc